Upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali dalam Meningkatkan Industri Gamelan di Era New Normal
Abstract
Gamelan adalah perpaduan beberapa alat musik , yang diantaranya gambang , gendang , dan gong . Perpaduan ini memiliki system nada non diatonis yang dapat menumbuhkan suara indah jika dimainkan secara haemonis . Kata gamelan sendiri berasal dari Bahasa jawa , ‘Gamel’ yang artinya memukul atau menabuh . Merajuk juga pada jenis palu yang digunakan untuk memukul instrument , sedangkan akhiran “an” merujuk pada kata benda .
Laporan penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana dinas kebudayaan menjadi eksistensi gamelan di Daerah Boyolali dan pengusaha gamelan apakah mengalami kesulitan dimasa pandemic ini .
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengambilan hasil data dan melakukan wawancara kepada narasumber dan responden . Luaran Hasil Jurnal diharapkan akan diterbitkan di Jurnal REAS (Review of Accounting & Business)
ABSTRAC
Gamelan is a combination of several musical instruments, including the xylophone, drum, and gong. This combination has a non-diatonic tone system that can grow a beautiful sound when played haemonically. The word gamelan itself comes from the Javanese language, 'Gamel' which means hitting or beating. It also refers to the type of hammer used to hit the instrument, while the ending "an" refers to a noun.
This research report was made to find out how the cultural service became the existence of gamelan in the Boyolali area and whether gamelan entrepreneurs experienced difficulties during this pandemic.
This research method uses qualitative research methods by collecting data results and conducting interviews with informants and respondents.